Profil Nagari Sumaniak 2

Barito Nagari
By -
1

Sumatera Barat adalah salah satu propinsi yang terletak di pulau Sumatera dengan ibukota Padang. Propinsi ini merupakan yang terluas kesebelas di Indonesia. Sumatera Barat berada di bagian barat tengah pulau Sumatera dengan luas 42.297,30 km². Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km.

1. Letak Geografis dan Kependudukan
Sumanik adalah sebuah kenagarian di Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Data, Luhak nan Tuo, merupakan Nagari Tuo dan tempat kediaman Tuan Makhudumsyah salah satu dari Basa Ampek Balai, Kerajaan Alam Minangkabau. Sumanik terhampar di dataran tinggi dengan kondisi alam berbukit terletak 10 km dari Kota Batusangka atau lebih kurang 110 km dari kota Padang ke arah Timur Laut.
Kenagarian Sumanik terdiri dari 7 jorong, yaitu:
1. Jorong Koto Piliang
2. Jorong Piliang Soni,
3. Jorong Piliang Loweh
4. Jorong Mandahiliang
5. Jorong Guguak Manih
6. Jorong Guguak Panjang
7. Jorong Guguak Tenggi

Mata pencarian penduduk Sumanik umumnya bertani, sebagiannya lagi berdagang dan menjadi pegawai, baik di sektor pemerintahan maupun sektor swasta. Namun sebagian besar penduduknya bermukim di perantauan dan tersebar di hampir seluruh wilayah Nusantara dan bahkan sampai ke luar negeri. Hasil bumi terdiri dari hasil pertanian seperti padi dan palawija, buah-buahan seperti pisang, hasil hutan seperti kulit kayu manis dll.

2. Sejarah dan Perkembangannya
Sumanik, konon berasal dari kata susun manik, adalah gambaran susunan hamparan rumah gadang yang bersusun seperti manik di daerah ini. Pelaksanaan upacara adat dan budaya masih sangat kental dilaksanakan, seperti upacara batagak panghulu, pernikahan, khitanan, kematian dan lain sebagainya, dilaksanakan sesuai tatanan adat nan indak lakang dek paneh dan indak lapuak dek hujan.

Dalam perkembangan sejarah, salah satu warga Sumanik pernah menjadi tonggak perkembangan agama Islam. Di nagari ini telah dilahirkan ulama besar yang dikenal dengan nama Haji Sumanik salah satu tokoh Perang Padri pada awal abad ke sembilan belas. Kemudianpun bermunculan pula ulama-ulama lain seperti H. Jalaluddin, Buya Malik Ahmad, dan lain-lain. Salah seorang anak nagari Sumanik pernah diangkat menjadi Menteri dalam era Pemerintahan Soekarno Presiden Pertama RI, yaitu Dahlan Ibrahim sebagai Menteri Agama. Disamping itu, Sumanik juga memiliki seorang ahli dalam Adat Minangkabau, yaitu Ahmad Dt. Tan Adil (1901-1978), yang merupakan pakar adat dan budaya Minangkabau.

Begitu banyak orang-orang Sumanik yang patut kita banggakan dan kita teladani, semoga mereka itu dapat kita jadikan sebagai pendorong semangat untuk lebih mengembangkan potensi-potensi yang kita miliki.

3. Potensi Daerah dan Permasalahannya.
Nagari Sumanik sebagai salah satu Nagari yang tua sudah mulai berkembang sejak abad ke XIV Masehi, memiliki potensi yang besar untuk menjadi tujuan pariwisata. Bentuk pariwisata yang dapat disajikan di Sumanik antara lain adalah; sejarah dan adat serta budaya Sumanik; keindahan pemandangan alam Sumanik dan sektiarnya, serta wisata kuliner.

Kendala mendasar kepariwisataan di nagari Sumanik khususnya adalah potensi yang belum dikembangkan dan dipasarkan secara optimal. Di samping itu soal sarana dan prasarana yang ada saat ini belum memadai. Untuk itu, strategi pengembangan pariwisata yang akan dilakukan diantaranya adalah pemulihan dan peningkatan citra pariwisata, peningkatan kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, melaksanakan pariwisata bersih serta menciptakan suasana yang kondusif untuk kenyamanan dan keamanan.

Diantara sarana dan prasarana yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama adalah kawasan Balai Adat Nagari Sumanik. Hal ini dilakukan dalam rangka pelestarian Cagar Budaya Nagari Sumanik. Melestarikan adat dan budaya Sumanik merupakan bagian dari eksistensi adat dan budaya masyarakat Minangkabau. Melestarikan sejarah masyarakat Nagari Sumanik sebagai wahana ekspresi kebanggaan masyarakat buat generasi mendatang.

Disamping itu Nagari Sumanik merupakan salah satu Nagari yang memiliki ikatan kekeluargaan yang dekat dengan Kerajaan Pagaruyuang, yang pada akhirnya akan meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan sejarah dan budaya sebagai sumber daya pengembangan industri pariwisata, serta pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Nagari Sumanik. Diantara potensi wisata nagari Sumaniak adalah kawasan Balai Adat Nagari Sumanik, termasuk Taman Bungo Satangkai, serta Kandang Baukie dan Rumah Pemotongan Hewan. Kedepan diharapkan Nagari Sumanik merupakan salah satu tujuan pariwisata yang menarik, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

 Photo Satelit Nagari Sumaniak


Sumber: Puti Alima Dekri, Jakarta, 14 Juli 2010
Link: https://sumanikku.wordpress.com/sumanik/ target="_Blank"

Posting Komentar

1Komentar

  1. Wisata yang bagus dikembangkan di Sumanik Agro Wisata atau Ekowisata...Promotor saya orang Sumanik DR. Ricky Avenzora..beliau adalah seorang pakar Ekowisata.. di Nagari Sumanik saya lihat hasil pertanian tanaman pangan,yang dapat dibanggakan seperti jagung, kacang tanah, Ubi kayu dll, tanaman pohonya seperti pokat, coklat,..apabila dikelola sedemian rupa yang berintegrasi dgn ternak ... ini juga akan menarik orang untuk berwisata agro ke Nagari Sumanik... hanya saja saat ini transportasi kurang lancar.... ada ojek tapi ya begitulah,... harus membawa kendaraan sendiri...

    BalasHapus
Posting Komentar