Dua SMK di Bukittinggi dan Payakumbuh Berduka atas Bencana Lonsor di Padang Tarok Baso

Barito Nagari
By -
0

Upaya pencarian dua orang korban tertimbun material tebing longsor di Panggung jorong Baruah nagari Padang Tarok pada Senin (18/12/2023). Sumber Photo: Kaba Simarasok

Agam, BaritoNagari.Com- Seorang murid SMK Teknologi Muhammadiyah Bukittinggi bernama Rehan Adinata (17) kelas XII TBSM dan seorang alumni SMK PP Padang Mengatas Payakumbuh bernama Khairunnas (33) angkatan ke-27 dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun material tanah longsor di Pangguang, jorong Baruah, nagari Padang Tarok, kecamatan Baso, Kabupaten Agam pada Senin (18/12/2023).

Akun Facebook Fitri Habibah dalam unggahannya menyampaikan "Innalillahi wainna ilaihi Raji'un 🤲.terasa petir menyambar mendapat telfon jam stengh 12 siang tadi ,d telfon oleh salah seorang siswa  Aidil ,.Aidil mengabari musibah ini,. 😭..telah berpulang salah seorang siswa kami Rehan Adinata kelas XII TBSM,SMK Teknologi Muhammadiyah Bukittinggi pukul 11.00 wib,.tertimbun longsor bukit ketika Goro membersihkan parit d belakang rumah d jorong baruah nagari Padang Tarok kec Baso,..semoga Alm Husnul khatimah dan segala amal ibadah nya dterima disisi Allah,.keluarga yang d tinggal d beri keikhlasan dan ketabahan,aamiin 🤲...rehan dikenal baik d sekolah ,pendiam,.setiap bertemu selalu senyum,..semoga rehan tenang d sisi Allah,.. 🤲😭😥"

Di group facebook SMK PP PDG MENGATAS, M.r. Kamil memposting pula ungkapan bela sungkawa " Inalillahiwainailaihi rjiun...telah berpulang kerahmatullah teman kami

Nama : Khairunnas 
Umur : 33 tahun
Angk : 27 
Alamat : rumah duka ,dirumah istri simpang eler padang tarok baso.
Alamat org tua : sungai angek,baso

akibat longsor yg terjadi barusan d pdg tarok...smoga Almarhum dtrima disisiNya dan d ampuni segala dosa..kmi sebagai perwakilan mmhon maaf kapda bpak,ibuk,abang,kakak,kawan,adik2 jika ada salah dan khilaf dr almarhum.wassalam wr wb".

Sa'at dikonfirmasi awak media lewat sambungan telepon pada Rabu (20/12/2023), seorang warga Padang Tarok Baso di jorong Titih, Yahya Ulumiddin Katik Bandaro Putiah (42) membenarkan bahwa ada dua orang warga jorong Baruah tertimbun material tebing longsor di Pangguang jorong Baruah, nagari Padang Tarok.

Selanjutnya ia mengatakan "sebenarnya ketika itu warga sedang istirahat setelah bergotong-royong membersihkan timbunan tanah yang menghalangi air karena hujan deras, tidak lama kemudian datang seorang warga, K (32) baru anak satu. Dari informasi warga setempat ada warga menegurnya supaya jangan terlalu mendekat ke tebing karena bagian atasnya sudah nampak labil, namun malang tidak dapat ditolak tanah itu terban sehingga tidak sempat lagi menolongnya hingga tewas bersama R (17)" ceritanya panjang lebar.

Sebelumnya telah diberitakan "Setelah melakukan penggalian dengan mengerahkan satu alat berat milik warga akhirnya dua warga R (17) dan K (32) korban yang tertimbun material tebing longsor di dusun Pangguang, jorong Baruah, nagari Padang Tarok, kecamatan Baso, kabupaten Agam ditemukan tidak bernyawa pada Senin siang (18/12/2023)."

Sebagaimana dilansir dari rri.co.id dilaporkan "kepala jorong Baruah, Dody Saputra mengatakan, kejadian bermula saat warga goro membuat parit aliran air di Pangguang, Jorong Baruah. Tebing yang berada dekat lokasi goro tiba-tiba longsor. Ada dua orang warga yang berada di bawahnya tidak sempat menyelamatkan diri, sehingga tertimbun material tebing dan kemudian setelah melakukan penggalian berjam-jam ditemukan meninggal dunia," ujarnya.

Dody Saputra mengatakan, "korban pertama R (17) ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian lima menit berselang, korban kedua K (32) juga ditemukan dalam kondisi meninggal. Proses pencarian dilakukan masyarakat dan pihak terkait lainnya dibantu satu unit alat berat milik warga setempat."

Setelah penemuan jasat dua warga yang tertimpa matertial tebing longsor di Panggung jorong Baruah nagari Padang Tarok pada Senin (18/12/2023). Sumber Photo: Kaba Simarasok

Sebagaimana dilansir dari bnpb, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengonfirmasi dua warga Baruah Andaleh, Jorong  Baruah, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso menjadi korban tanah longsor yang terjadi pada Senin (18/12). Keduanya tertimbun material longsor saat melakukan gotong royong membersihkan saluran irigasi yang tersumbat di lokasi kejadian.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Agam Ichwan menuturkan, tanah longsor dari tebing berketinggiian 5 hingga 10 meter tersebut terjadi secara tiba-tiba yang bermula ketika curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Baso, sejak Minggu (17/12) siang.

"Ada korban meninggal dunia sebanyak dua orang, mereka meninggal setelah gotong royong membersihkan parit yang tersumbat, saat istirahat mereka naik ke atas dan tiba-tiba tebing itu runtuh kemudian korban tertimbun material longsoran. Memang sebelumnya tebing itu menurut warga kelihatannya aman karena tidak ada bekas longsor," jelas Ichwan saat dihubungi, Selasa (19/12) pagi. 

Tebing longsor di Panggung jorong Baruah nagari Padang Tarok pada Senin (18/12/2023). Sumber Photo: Kaba Simarasok

Berdasarkan kejadian tersebut, Ichwan mengimbau agar masyarakat yang ingin melakukan gotong royong di daerah rawan bencana hidrometeorologi basah agar meningkatkan kewaspadaannya. Menurutnya, apabila kondisi cuaca ekstrem sedang terjadi, lebih baik tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

"Khusus di lokasi kemarin kami juga mengimbau masyarakat agar bila intensitas hujan masiih tinggi tetap waspada untuk menghindari seandainya ada reruntuhan tebing susulan, jadi jangan ke sana dulu. Kami juga sudah koordinasi dengan kepolisian setempat untuk menutup area dengan police line," kata Ichwan.


Terjadi di beberapa lokasi

Selain di Kecamatan Baso, kejadian akibat hidrometeorologi basah juga terjadi di sejumlah wilayah lain di Kabupaten Agam. BPBD setempat mencatat ada lima titik lokasi longsor yang terjadi dan dua titik lokasi pohon tumbang akibat angin kencang.

Lokasi loongsor tersebut di antaranya terletak di dua titik Kecamatan Matur dan dua titik di Kecamatan Ampek Koto. Sedangkan untuk pohon tumbang terjadi di dua titik di Kecamatan Lubuk Basung. Tanah longsor dan angin kencang mengakibatkan tertutupnya akses jalan serta mengenai atap rumah.

"Di Kecamatan Baso, material longsor menutup sebagian akses jalan sepanjang 10 meter dengan ketinggiannya capai 70 sentimeter bahkan tebing yang runtuh mengakibatkan satu unit rumah roboh," ungkap Ichwan.

Untuk saat ini tim BPBD Kabupaten Agam terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya akan datangnya bencana hidrometeorologi basah. BPBD setempat pun sudah melakukan penanganan di sejumlah lokasi tersebut bersama tim gabungan mulai dari pembersihan material longsoran dan penebangan pohon tumbang yang menutup jalan serta menimpa rumah warga.

Pewarta: F. Malin Parmato


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)