"Melestarikan budaya kita, agar generasi muda tidak terdampar kedalam budaya asing yang bernilai negatif," kata Wali Nagari Sumanik Mulyazen ketika dihubungi, Selasa.
Dia mengatakan, dengan melibatkan generasi muda dalam melestarikan budaya Minang yang beragam akan dapat membentuk katakter mereka.
"Generasi muda itu akan bisa mengamalkan nilai-nilai luhur, sehingga akan melahirkan pemuda berjiwa seni dan berkepribadian yang baik, serta mencintai adat dan budayanya sendiri," katanya.
Dia mengatakan, kegiatan seni budaya tersebut diakomodasi oleh sanggar seni budaya Makhudumsyah yang mengdakan sejumlah kegiatan seperti silek (silat), Randai dan pidato adat.
Kegiatan itu, kata dia, dilaksanakan satu kali dalam seminggu dengan hari yang berbeda satu dengan kegiatan lainnya.
Untuk kesenian Randai diikuti oleh 22 orang dan pidato adat 16 orang yang dilaksanakan setiap Rabu malam dan silek diikuti oleh 42 orang yang dilaksanakan setiap Sabtu malam, katanya.
Dia menyebutkan untuk group Randai dinamakan Anggun Nan Tongga dan Silek merupakan aliran Kumango. "Untuk pelaksanaannya kita masih mempergunakan gedung kantor Wali nagari," katanya.
Dengan peserta yang cukup banyak tersebut kata dia, Nagari Sumanik membutuhkan gedung serbaguna untuk melakukan berbagai kegiatan positif. "Termasuk kegiatan pelestarian budaya minang tersebut," katanya.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar sangat mendukung kegiatan pelestarian budaya minang yang dilakukan oleh Nagari Sumanik tersebut.
"Pada dasarnya kegiatan yang berbaur positif pemerintah selalu mendukung, apalagi dalam upaya pelestarian kesenian dan budaya Minang Kabau," kata Bupati Tanahdatar M Sadiq Pasadique melalui Kabag Humas Setdakab Desrizal. (*/ben)
Sumber: Antara: Selasa, 4 November 2014 5:17 WIB
http://www.antarasumbar.com/berita/122194/nagari-sumanik-terus-lestarikan-budaya-minang.html
Posting Komentar
0Komentar