ANAK-ANAK BERPOTENSI BAGUS TIDAK JADI BERKEMBANG KARENA KAJINYA TIDAK DIULANG

Barito Nagari
By -
0
Senin, 10 Rabiul Awal 1437 H / 21 Desember 2015 M
Dilaporkan oleh: Fitra Yadi

"Kemampuan baca Alquran anak-muda Sumaniak sekarang tergolong baik, tetapi perlu terus ditingkatkan menjadi lebih baik" kata ustadzah Irna Wati. M.PdI (35 th.) salah seorang pakar Tilawah Quran Sumaniak ketika dihubungi media beberapa minggu yang lalu.

"Sudah menjadi kebiasaan di kampung kita Sumaniak bila telah tamat SD tidak ada lagi anak-anak yang mau datang ke Surau untuk mengulang kaji sehingga kemampuan baca quran yang sudah dikuasainya dengan baik sejak kecil itu menjadi berkurang. Banyak diantara mereka yang berpotensi hebat, namun karena kajinya tidak diulang maka ia tidak jadi berkembang, sehingga ia hanya pandai untuk dirinya sendiri saja baru". Demikian kata Irna Wati yang  yang sehari-hari bekerja sebagai PNS di kantor Kemenag Kab. Tanah Datar.

Tentang kemampuan tilawah Irna mengulas bahwa "Tilawah itu sama saja dengan melagu, semakin sering diasah semakin halus dan indah jadinya suara kita. Tidak ada batasan umur untuk mempermahir Tilawah. Tentunya semuanya mesti belajar dengan berguru. Namun demikian guru hebatpun tidak menjamin murid menjadi pandai jika kemauan dari murid itu sendiri tidak ada. Faktor yang lain adalah dorongan dari orang tua, bila tidak ada dorongan dari rumah, walaupun anak itu potensinya bagus, tetap juga hasilnya kurang bagus.".

Guru Tilawah Quran lainnya Ustazd Dusriadi kepada wartawan juga menyampaikan bahwa "sebelum belajar Seni baca al-Qur'an, murid-murid harus benar dulu makhraj dan tajwidnya. Anak-anak yang baru siap khatam alquran di Surau belum bisa diajari seni baca al-Quran, ia mesti memperbagus dulu tajwidnya. Sudah menjadi kebiasaan juga di nagari kita, anak-anak yang belum mahir tajwid, diluluskan juga untuk mengikuti khatam al-Qur'an".

Data dari Irna Wati menyebutkan bahwa "guru ngaji Seni Alqur'an di Sumaniak sekarang diantaranya adalah ustazd Zelius, S.THI, Ustazd Dusriadi, Ustadzah Irna Wati, M.PdI, Ustazd Ramlizar, dan lain-lain. Disamping itu ada juga kader-kader yang bisa diasuh dan sudah pula mengajar, diantaranya adalah Irfan, Yelki, Ices, Intan dan lain-lain".

Dusriadi menambahkan bahwa tempat-tempat belajar quran di Sumaniak itu diantaranya adalah 1). Mushalla Nurul Yaqin. 2). Baitur Rahmat (Surau Longgoa Ateh). 3).  Nurul Inshaf (Surau Gobah) 4). Nurul amin 5). Raudatul Abidin, 6). Tunas harapan (Tangayo). 7). Nururrahmah Guguak Panjang. 8). Nurul Wustha (Surau Atok Lalang). 9). Nurul Iman arah ke sungai Tarab.

"Tempat belajar seni baca alquran hanya satu di Sumaniak sekarang, yaitu di Masjid Miftahul Jannah Tembok Goluang gurunya adalah Ustazd Ramlizar. Anak-anak yang biasa belajar di rumah saya sebanyak 5 orang juga saya suruh belajar di sana dengan ustazd Ramlizar. Ustazd Ramlizar adalah PNS sekarang bertugas di kantor KUA Sungai Tarab" kata ustazd Dusriadi yang sehari-hari mengelola Warung Internet Alyanet yang berlokasi di depan SD komplek Sumaniak itu.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)