Senin, 2 Rabiul Awal 1437 H / 14 Desember 2015 M
Dilaporkan oleh: Fitra Yadi
Pernah kejadian orang yang menunggu durian diawasi pula oleh Pancilok Duyan. Ketika durian jatuh sipenjaga segera mencari dan memungutinya. Nah ketika itulah si pencuri beraksi membawa kabur seluruh durian yang sudah terkumpul di dalam kandang. Hal itu sering kejadian bagi penunggu dangau durian pada malam hari.
Ketika musim durian tiba, ada pula diantara masyarakat yang berkeliaran masuk Polak keluar polak mencari buah durian jatuh, walaupun dapat yang Carangkuang itu pun jadilah. Tidak peduli itu polak siapa, yang penting makan durian. Hal itupun sudah lumrah di Sumaniak dan menjadi aib bagi sesiapa yang ketahuan mengambil durian di polak orang.
Ketika durian dapat, langsung di turiah dibelah dua dengan pisau cap garpu yang disimpan didalam saku celana. Kadang bila tidak ada pisau, dipukul-pukul saja ujung durian itu dengan batu, setelah rengkah lalu dikupas dengan kayu. Durian itu langsung dimakan disana. Kadang sudah menjadi pameo "bila mencari durian untuk dibawa pulang, maka itu "Pancilok Duyan" namanya. Bila mencari durian terus dimakan ditempat itu dianggap tidak apa-apa dan dimaafkan saja.
Tidak ingin duriannya diambil orang, lalu sipemilik durian membuat pondok kecil di dekat pokok durian sebagai tempat istirahat, berteduh kehujanan berlindung dari kepanasan sambil membakar-bakar ubi atau merebus kopi menunggu durian jatuh, hal ini sering dilakukan pada malam hari. Kalau siang tidak begitu dijaga karena mudah ketahuan siapa saja yang masuk ke polaknya.
Sipenunggu durian sangat hati-hati, sangat menjaga sekali kondisi matanya, jangan sampai mengantuk, terlelap sebentar saja bisa berakibat "zong" usaha semalam itu, Bisa jadi durian yang sudah dikumpulkannya akan dibawa lari si Pancilok Duyan.
Pancilok Duyan berakal pula, dilemparnya batu besar ke pokok durian, sehingga berbunyi seakan-akan durian jatuh, lalu sipenunggu durian mengambil lampu senter panjangnya menyigi ke pokok durian. Sementara itu durian yang ada di dalam dangau dibawa kabur semuanya. Makanya karena sudah pengalaman seperti itu, sekarang sipenunggu durian tidak mau sendirian lagi, selalu membawa kawan sebagai kipper bila ada durian jatuh, atau dikala mata mendadak ngantuk.
Ada juga pemilik durian yang tidak sempat menunggu duriannya, lain pula hal yang ia buat. Seluruh tampuk durian diikatnya dengan tali. lalu pokok durian ia lilit dengan kawat berduri. Bila pagi ia silau batang durian itu, maka akan nampaklah buah masak yang bergelantungan Roreh dari tampuak. Lalu dibukanya lilitan kawat berduri kemudian dijemputnya satu persatu buah durian yang sudah gugur dari tampuk itu.
Sungguh banyak lagi kisah dibalik buah durian ini, tentunya masing-masing kita punya pengalaman dan cerita masing-masing pula bukan. Mari berbagi...........!
3/related/default
Posting Komentar
0Komentar