TELUR MAHAL - HATI-HATI PANCILOK TOLUA

Barito Nagari
By -
0
Ahad, 1 Rabiul Awal 1437 H / 13 Desember 2015 M
Dilaporkan oleh: Fitra Yadi

Beternak itik sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Sumaniak. Bukan hanya untuk menambah ekonomi, namun juga sebagai hobi dan pengisi waktu luang. "Untuk menghabiskan sisa makanan di rumah" kata sebagiannya. Diantara itik yang banyak dipelihara adalah itik Jao, itik Ayia, itik Salasiah, itik Pitalah, dan hanya sedikit yang memelihara itik Angsa. Ada juga yang mencoba memelihara itik belibis, ketika kecil ia jinak, tetapi ketika sayapnya sudah tumbuh semua itiknya terbang, he he he ehe.

Itik Jao, dipelihara hanya dalam jumlah terbatas, telurnya kurang disukai karena amisnya terasa. Itik jao hanya untuk dikonsumsi dagingnya saja dibikin rendang atau gulai melengkapi hidangan di hari raya.

Itiak Patolua, itu adalah istilah untuk itik Ayia. Itik Ayia ini dipelihara masyarakat dalam jumlah banyak. Biasanya dilepas saja di sawah yang baru siap dipanen. Persediaan makannya banyak di tumpukan jerami. Uniknya itik-itik itu pada malam harinya tidak bernaung di kandang besar, malah hanya dikurung dikandang kecil saja seperti umah-umah yang diletakkan di sudut pematang sawah.

Jika persediaan makanan sudah habis disekitar kandang, lalu gembala itik dipindahkan ke sawah lain yang baru ditongkang berikut juga dipindahkan dengan kandang-kandangnya. Kalau itik petelur biasanya dikandangkan di dekat sawah yang baru dibajak, ia sangat suka makan cacing dan jangkrik yang dapat meningkatkan produksi telur.

Telur itik ayia ini sangat tinggi permintaannya di pasaran. Karena ketersediaannya kurang maka dari pantauan media di warung-warung pada  Ahad (13/12) harga telur itik ini mencapai Rp. 2.500 per butir. Teh telur dari telur itik rasanya memang beda dari telur ayam kampung. Apalagi kalau ditambah dengan bumbu teh telur khusus atau diminum dengan bandrek dimalam dingin baru turun hujan akan terasa lebih nikmat lagi.

Karena telur ini mahal, tidak jarang kandang-kandang itik dicuri maling sebelum subuh datang. Letak kandang di tengah sawah yang jauh dari pemukiman ini sangat mendukung sekali aksi Pancilok Tolua menguras seisi kandang. Tidak hanya manusia kadang anjing juga ada yang suka membongkar kandang. Untuk mengatasi masalah ini kadang-kadang pemilik kandang harus ronda tiap malam menjaga itiknya. Tidak hanya itu, bahkan ada yang menanam ranjau paku di sekitar kandang itu. Sudah banyak korbannya, tentunya yang menjadi korban pastilah yang berniat jahat. Untuk apa dekat-dekat ke kandang kalau tidak ada maksudnya.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)