Profil Nagari Sumaniak 9 - Potensi SDA

Barito Nagari
By -
0
Sabtu, 24 Safar 1437 H / 5 Desember 2015 M
Penulis: Meizel Fm Bgd Nan Kuniang

Bila kita bicara SDM tidak terlepas juga dari pembicaraan SDA, karena Sumber Daya Alam merupakan sumber perekonomian masyarakat Nagari yang ujungnya pasti akan menyentuh kepada kepada kelancaran pendidikan masyarakatnya, bila perekonomian menunjang tentu pendidikan akan dapat dijalankan semaksimal mungkin.

Sumber Daya Alam sempat dominan karena latar belakang masyarakat serta sejarah peradaban Nagari itu di mulai membangun persawahan dan perkebunan, artinya masyarakat Nagari itu awalnya dan umumnya sampai sekarang adalah masyarakat Agraris dan petani tulen. SDA yang melimpah ruah mulai dari tanaman tua seperti Cengkeh, Kopi, Kayu Manis adalah primadona dari masa lalu, sebab masyarakat Nagari rajin dan ulet bekerja di kebun dan ada rasa tanggung jawab moril yang tinggi bagi orang tua dahulu, bahwa mereka berbuat semata itu yang di fikirkan dan yang di bayangkan bukan untuk hari itu saja tetapi karena mereka merasa bertanggung jawab penuh terhadap generasi-generasinya, maka mereka berfikir untuk apa yang akan mereka tinggalkan atau wariskan kepada anak cucu mereka kelak, disebabkan itulah mereka rajin bertanam tanaman tua, mereka nikmati di masa itu selebihnya menjadi warisan bagi generasinya yang hingga sekarang masih dapat kita nikmati seperti kelapa, sebagian kayu manis, pohon kayu untuk kebutuhan bangunan, sementara cengkeh sudah tidak ada lagi dan kopi pun tidak dapat lagi menjadi penghasilan yang di harapkan.

Parak dan ladang yang subur disebabkan permukaan tanah ketinggian ± 850 dpl yang berudara sejuk, hujan yang merata sepanjang tahun, dan ecosystem berdekatan dengan gunung merapi yang dapat menyuburkan tanah, sampai mengalir di kiri kanan Nagari, mampu mengairi sawah, sehingga persawahan masyarakat selalu dapat di tanami padi dan hasil panen melebihi kebutuhan makan anak Nagari, bahkan sawah pun dapat pula di tanam tanaman muda selingan seperti kacang tanah, jagung, ubi dan lain-lain sebagai pelengkap kebutuhan keseharian masyarakat. Tidak ketinggalan selaku petani orang Sumaniak juga memelihara sapi yang berkembang biak, sebagian kerbau, kambing, ayam serta itik, juga memberikan nilai tambah dalam peningkatan kesejahteraan hidup anak Nagari.

Untuk tanaman muda seperti padi, jagung, kacang tanah dan cabe serta ubi jalar atau ubi batang, dimasa lalu di sekitar Gunung Merapi di hampir semua Nagari semua hutan dan pepohonan tua sangat banyak sehingga lingkungan sangat sehat, hijau, sejuk, tanah menjadi gembur di sebabkan pohonan tua yang masih banyak tersebut menyerap serta menyimpan air tanah dan penyerapan air tanah di pinggang dan kaki gunung Merapi itu mengalirlah air melalui Bandar dan anak sungai ke Nagari sepanjang lereng gunung Merapi, hingga Nagari Sumaniak pun demikian, dari 2 batang air / sungai yang ada, yaitu batang selo dan batang sumaniak, disitu air mengalir sangat mencukupi di tambah juga banyak sumber mata air yang bermunculan yang alirannya dapat mengairi persawahan, di masa itu Nagari Sumaniak alamnya juga sangat sejuk, sehat, banyak pohon kayu yang besar-besar masih tumbuh, serapan air masih berlangsung dalam wilayah Nagari Sumaniak.

Dengan adanya air di batang air dan Bandar-bandar yang lebih dari cukup, tanah Nagari Sumaniak menjadi lembab peladangan sangat bagus di tanam tanaman tua, persawahan selalu dapat ditanami padi sehingga dengan kesuburan tanah Sumaniak ketika itu masyarakat hidup dengan perekonomian sangat baik bahkan memberikan dampak social ekonomi yang positif, di dukung pula sikap hidup masyarakat bergotong royong yang sangat kuat dan semangat kebersamaan yang masih tinggi. Sikap gotong royong dan kebersamaan masyarakat yang sangat tinggi dapat di lihat dan di buktikan ketika panen di sawah tidak ada dengan cara mengupah waktu itu tapi dengan cara saling tolong menolong ketika masing-masing panen dan turun ke sawah termasuk juga dalam mengerjakan parak dan perladangan bahkan sampai-sampai dalam lingkungan perkampungan.

Di Nagari Sumaniak yang luas wilayahnya ± 2000 Ha, ± 500 Ha diantaranya untuk persawahan dan ± 700 Ha adalah lahan kebun dan perladangan dengan jumlah penduduk hari ini ± 4900 Jiwa dimasa lalu penduduk Nagari Sumaniak mencapai 8000 Jiwa, yang kemudian di decade 60-an sampai sekarang banyak anak Nagari yang pergi merantau untuk mencoba berjuang merobah nasib mencari rezki dengan cara berdagang dan sebagian bekerja di bidang pemerintahan atau swasta.

Sebagaimana luas areal tersebut di atas dan dengan jumlah penduduk Nagari yang ada, keseimbangannya masih memberikan peluang untuk dapat hidup dengan kehidupan yang layak.
Sesuai dengan sumber daya manusia orang Sumaniak yang juga menjalani kemajuan seimbang dengan tuntutan masa dan yang berhubungan dengan sumber daya alam sesungguhnya orang Sumaniak akan dapat lebih memanfaatkan serta mendaya gunakan semua potensi yantg ada tersebut, seghingga sesungguhnya Nagari ini semakin makmur, semakin maju dan semakin berkembang dari segala aspek kehidupan.


Sumber:
NAGARI SUMANIAK DARI MASA KEMASA
http://iramayandi.blogspot.co.id/2009/01/nagari-sumaniak-dari-masa-kemasa.html

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)