Kondisi Ekstrem dan Jalan licin di Pintu Angin Situmbuak Mengkhawatirkan

Barito Nagari
By -
0

Jalan di Pintu Angin nagari Situmbuak, Kec. Salimpaung, kabupaten Tanah Datar. Selasa (16/4/2024). 

Tanah Datar, BaritoNagari.Com - Kondisi ekstrem dan jalanan licin di wilayah Pintu Angin, batas kabupaten Tanah Datar dan kabupaten Limapuluh Kota sangat mengkhawatirkan pengguna jalan akan terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Demikian pengamatan BaritoNagari.Com pada Selasa sore hingga Rabu pagi, 16-17 April 2024.

 

Dari sejumlah informasi yang dikumpulkan BaritoNagari.Com di lokasi, jalur lalu-lintas Pintu Angin ini ramai dilalui kendaraan roda empat dan roda dua bernomor polisi luar propinsi seperti BM, BK, BG, BH yang dimulai sejak H - 4 Idul Fitri 1445 H sampai H + 6, namun yang terpadat hingga macet adalah pada H - 1 sampai H + 4 sejak Selasa, 9 April 2024 sampai dengan hari Ahad, 14 April 2024, yaitu selama 6 hari.

 

Selama satu pekan, 6 pos jaga mandiri inisiatif masyarat berdiri di sepanjang jalan tersulit Pintu Angin itu untuk mengatur lalu-lintas. 3 pos jaga berada di wilayah nagari Situjuah Tungkar kabupaten Limapuluh Kota dan 3 pos jaga berada di wilayah nagari Situmbuak kabupaten Tanah Datar.

 

Arnol (45 tahun) salah seorang relawan pengatur lalu-lintas di kelok Pintu Angin kepada awak media menceritakan "di hari-hari biasa saya sendiri memang selalu berjaga di sini, mengatur lalu lintas kendaraan, namun di saat menjelang hari raya kemaren saya menelpon kawan-kawan pemuda Situmbuak meminta kesediaan mereka untuk ikut membantu pengamanan jalan di arah bawah dan di atas puncak Pintu Angin. Kadang jalur lalu-lintas kami buat buka-tutup, karena keadaan jalan begitu sempit dan licin." ungkapnya.

 

Salah seorang rekan Arnol yang berjaga di puncak Pintu Angin juga bercerita "kami disini sering juga menjadi joki, menyetir mobil bagi pengemudi yang tidak sanggup mengemudikan mobilnya dari bawah, karena disini sangat curam sekali kan, ada juga mobil yang terperosok ke tepi jurang, kami bersama-sama menyelamatkannya, sering juga terjadi kendaraan roda dua terpeleset di sini karena licin. Dan kami tidak ada minta tarif bayaran, hanya menerima kerelaan dari pengendara saja memasukkan uang ke dalam ember kecil yang kami pegang ini" ungkapnya juga. 


Pintu Angin adalah nama puncak bukit Simbatak yang terletak di nagari Situmbuak kecamatan Salimpaung kabupaten Tanah Datar. Sejak zaman Belanda puncak bukit itu dibelah menjadi dua untuk dibuat jalan penghubung antara Situmbuak dan nagari Situjuah Tungkar kabupaten Limapuluh Kota.

 

Perbandingan Jalur Pintu Angin dengan Tabek Patah di Google Maps

Alasan Pengendara Memilih Jalur Pintu Angin

Dari informasi yang dikumpulkan awak media dari tokoh-tokoh masyarakat sekitar didapatkan bahwa jalur Pintu Angin pada awalnya hanya sebagai jalur alternatif saja atau jalan pintas dari Payakumbuh ke Tanah Datar. Namun karena kondisi jalan raya rusak di jalur Piladang hingga Tabek Patah terus Ke Batusangkar, maka pengendara tujuan Batusangkar banyak memilih jalur Pintu Angin ini walaupun beresiko besar.

 

Selain itu para pengendara yang melewati jalur Pintu Angin ini adalah pengguna Google Maps, ini adalah jalur terdekat yang direkomendasikan oleh Maps Google, lebih hemat 16 Km dibanding lewat Tabek Patah bila mengetik tujuan ke Batusangkar dari arah Payakumbuh dan sebaliknya. 

 

Wali nagari situmbuak Elyamendri

Wali nagari situmbuak Elyamendri ketika dihubungi BaritoNagari.Com di kediamannya di Sumanik mengatakan "Hal positif sejak pembukaan jalan Pintu Angin ini adalah lahan-lahan tidur terkelola kembali dan menghasilkan, di Bukit Simbatak itu sekarang sudah ada pembudidayaan kebun Kopi. Sehingga banyak warung-warung kopi dan warung makan berdiri di tepi jalan dan juga ada objek wisata pemandian (kolam renang) di sana." 


"Jalan lintas antara Situmbuak yang melewati Tungka menuju Payakumbuh itu sekarang dengan kondisi jalannya yang ekstrem, kalau bisa dalam waktu dekat bisa diperlebar."

 

"Harapan kami kalau bisa diperlebar, mudah-mudahan kalau jalan ini bisa diperlebar, tingkat resiko mungkin akan berkurang. Beberapa orang tokoh masyarakat juga telah menyampaikan hal itu kepada kami sebagai pemerintah nagari Situmbuak."

 

"Sebelumnya wali nagari Situmbuak yang dulu pernah juga menyampaikan hal itu kepada kami, ketika itu kami masih menjabat kepala jorong Piliang, ketika itu kami sudah menerima juga masukan-masukan dari masyarakat supaya hendaknya jalan ka Payakumbuh melalui tungka itu bisa diperlebar.

 

Mengenai relawan pengatur lalu-lintas di Pintu Angin seperti Arnol dan kawan-kawan, wali nagari Situmbuak Elyamendri mengapresiasi sekali inisiatif mereka untuk membantu pengaturan lalu-lintas. 

 

"Kami sebagai pemerintahan nagari menyampaikan juga kepada adik-adik silahkan membantu pengaturan untuk kelancaran lalu lintas yang ada di pintu angin. Silahkan menerima sumbangan namun jangan memaksa orang untuk memberi, terserah berapa sukarela pengendara saja. Walaupun kita membantu dengan suka rela, namun bila dikerjakan dengan tidak berpedoman kepada peraturan yang jelas, tentunya kita kena juga nantinya." himbaunya.

 

Wali Nagari Tungkar Yusrizal Datuak Pado. Photo (fb. Yusrizal DT Pado)
 

Wali Nagari Tungkar, kecamatan Situjuah Limo Nagari, Yusrizal Datuak Pado ketika dikonfirmasi awak media di kediamannya di Simpang Tiga Tungkar mengatakan "Memang setiap hari Raya, bahkan di hari biasa pun banyak juga pengendara yang lewat sini memakai google maps, mobil yang tidak kelasnya sering tersesat masuk ke situ. Pernah dulu ada Bus pariwisata dari Jambi yang ukurannya besar sampai tersesat ke dalam, harus otrek lagi keluar selama dua jam. Kadang teronton juga ada tersesat masuk, kemudian balik lagi keluar." terangnya.


"Harapan kami dari masyarakat Tungkar berharap kepada Pemda kalau bisa jalannya diperlebar, atau ditingkatkan kelas jalannya, kalau bisa ini ditingkatkan menjadi jalan propinsi, karena ini jalan penghubung antara dua kabupaten kan, yaitu kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar. Dan kami siap untuk membantu proses ini, bagaimana teknisnya untuk supaya bisa menjadi jalan propinsi, dan ini sudah banyak keluhan dari masyarakat kalau bisa ini diusulkan menjadi jalan propinsi." tukuknya.


Terpisah, camat Salimpaung Khairunnas Y, S. STP, MM didampingi wali nagari Situmbuk Elyamendri mengatakan "jalan propinsi yang menghubungkan Batusangkar dan Payakumbuh, tahun ini akan segera diperbaiki pemerintah, tendernya sudah berlangsung. Masyarakat jangan risau lagi" Harapnya.


Pewarta: F. Malin Parmato

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)